Latihan rendah kalori telah menarik perhatian signifikan dalam upaya menemukan strategi penurunan berat badan yang efektif.
Dimana jika didefinisikan secara luas, latihan rendah kalori yang mencakup berbagai aktivitas fisik dapat dilakukan dengan tetap mematuhi asupan kalori yang dikurangi.
Maka dengan pendekatan itu sering dikaitkan dengan berbagai pola makan, seperti diet sangat rendah kalori (VLCD), yang menggunakan makanan formula dirancang untuk mempercepat penurunan berat badan.
Akan tetapi, terlepas dari popularitasnya, ada kekhawatiran yang berkembang mengenai kemanjuran latihan rendah kalori dalam mencapai penurunan berat badan yang berkelanjutan.
Kendati demikian, pada kesempatan kali ini bertujuan untuk mengeksplorasi definisi dan tinjauan umum latihan rendah kalori, dan efek fisiologisnya pada tubuh, serta faktor psikologis yang mempengaruhi hasil penurunan berat badan.
Definisi Dan Gambaran Umum Latihan Rendah Kalori
Untuk memahami konsep latihan rendah kalori, pertama-tama kita harus memahami definisinya dan berbagai bentuknya.
Jadi, diet sangat rendah kalori dirancang khusus untuk memberikan penurunan berat badan yang cepat melalui penggunaan makanan formula, yang memungkinkan individu mencapai penurunan berat badan yang lebih substansial dibandingkan dengan diet rendah kalori standar.
Selain itu, latihan interval intensitas tinggi (HIIT) juga telah muncul sebagai metode latihan yang populer, yang ditandai dengan latihan intensitas tinggi yang berulang-ulang diselingi dengan periode istirahat singkat atau aktivitas intensitas rendah.
Maka bentuk latihan itu menjadi sangat menarik bagi mereka yang ingin memaksimalkan efisiensi latihan mereka dalam jangka waktu yang terbatas.
Lebih jauh lagi, latihan aerobik yang kuat, termasuk berlari, berenang, dan menari aerobik, juga telah terbukti memainkan peran penting dalam upaya penurunan berat badan.
Dimana aktivitas-aktivitas itu menuntut pengeluaran energi yang lebih tinggi dan dapat berkontribusi pada defisit kalori yang signifikan jika dikombinasikan dengan diet rendah kalori.
Efek Fisiologis Latihan Rendah Kalori Pada Tubuh
Lebih lanjut, pemeriksaan efek fisiologis latihan rendah kalori pada tubuh sangat penting juga untuk dipahami keterbatasannya dalam penurunan berat badan.
Hal itu berdasarkan studi yang telah menunjukkan bahwa kombinasi diet sangat rendah kalori dan rejimen latihan fisik dapat menyebabkan perubahan yang nyata pada berat badan.
Akan tetapi, seseorang harus juga mempertimbangkan sumber energi yang digunakan oleh tubuh selama berbagai jenis latihan.
Maka latihan durasi lama pada intensitas rendah terutama menggunakan glikogen sebagai sumber energi utama selama 20 menit pertama latihan, yang mengarah ke potensi plateau dalam pembakaran kalori setelah simpanan glikogen habis.
Dimana fenomena itu sering kali mengakibatkan berkurangnya hasil bagi individu yang mencoba menurunkan berat badan melalui latihan rendah kalori.
Lebih jauh, untuk latihan ketahanan (RET) juga telah terbukti juga berdampak positif pada penurunan berat badan dan komposisi tubuh dengan mempertahankan massa otot tanpa mengurangi berat badan atau kehilangan lemak secara signifikan.
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Hasil Penurunan Berat Badan
Selain efek fisiologis, maka faktor psikologis ikut juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan latihan rendah kalori untuk menurunkan berat badan.
Maka hal itu sesuai penelitian yang telah menyoroti bahwa perilaku otonomi diri secara signifikan memprediksi kepatuhan yang lebih baik terhadap program Latihan bisa penurunan berat badan yang lebih besar, dan pemeliharaan penurunan berat badan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Sehingga individu yang merasakan otonomi dalam pilihan latihan mereka lebih cenderung tetap berkomitmen pada rutinitas kebugaran mereka.
Lebih dari itu, faktor psikologis seperti depresi, tekanan emosional, dan konstruksi teori penentuan nasib sendiri seperti motivasi otonom dan efikasi diri dapat sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang konsisten.
Dengan demikian, pada lanskap psikologis seputar latihan rendah kalori seperti yang sudah dijelaskan, tidak dapat diabaikan, karena hal ini dapat secara signifikan mempengaruhi hasil jangka pendek dan kepatuhan jangka panjang terhadap gaya hidup sehat.